Baby el


“Abang” panggil Oscar yang sedang berlari mendekati Ajidan dan keluarganya.

“Hallo Daddy” sapa Ajidan pada Oscar yang sudah berdiri di hadapannya.

Ajidan sedang duduk bersama Thania sambil memakan es krim, Thania langsung menyapa Oscar.

“Dek duduk dulu, capek kan kamu lari-larian” Oscar langsung menuruti Thania, pria tampan itu duduk di samping Ajidan seraya mengatur nafasnya.

“Widih udah mau jadi Daddy lagi kamu car car” goda Sugeng pada menantunya yang di angguki oleh Dion Daddy Oscar.

“Oiya jelas dong Yah, bibit unggul ini mah” ucapnya bangga.

Sebenernya Oscar sedang khawatir sekarang, apa yang sedang terjadi di ruangan itu, apa Hivi nya bisa melewati ini dengan lancar.

Namun tiba-tiba sebuah tangan menggenggam tangannya, itu Ajidan. Anak itu tersenyum menatap Oscar, lalu mengelus tangan Daddynya.

“Daddy tenang aja, Papi pasti bisa ngelewatin ini kok, Abang yakin Papi baik-baik aja” ujarnya menenangkan Oscar.

Melihat itu membuat empat orang yang sudah berumur itu tersenyum. Ajidan benar-benar diterima di keluarga ini, mereka menganggap Ajidan layaknya cucu mereka sendiri.

“Tuh car dengerin kata-kata Abang, Hivi pasti balik-baik aja di dalam sana” ucap Daddynya seraya mengelus bahu Oscar.

10 menit berlalu, mereka masih setia menunggu di depan ruangan itu.

Ceklek..

Dokter keluar dari ruangan itu lalu menghampiri keluarganya. “Puji Tuhan anak dan Papi nya selamat, kalau mau masuk silahkan tapi cuma 2 orang saja, nanti kalau nak Hivi sudah sadar kita pindahkan ke ruangan VIP ya. Mari pak buk, kami permisi dulu ya”

“Iya Dok terimakasih ya. Oscar sama Ajidan aja dulu yang masuk, nanti kita gantian” titah Theira selaku Ibunda Hivi.

“Yaudah, kita masuk dulu ya bun” balas Oscar lalu masuk ke dalam ruangan tersebut bersama Ajidan.

Hivi masih terbaring lemas, sementara baby el masih di gendong oleh suster yang ada disana.

“Ini pak anaknya, ganteng pisan ini mah ya kaya Daddy nya haha” gurau suster itu seraya memberikan baby el ke dalam gendongan Oscar.

“Iya sus haha” balas Oscar lalu suster itu pergi keluar.

Oscar menatap bayi yang ada di gendongan nya, sementara Ajidan mendekati Hivi lalu mencium tangan Hivi.

“Terimakasih ya Pi, Papi hebat” ucap Ajidan yang masih menggenggam tangan Hivi.

“Selamat datang jagoan Daddy, kami selalu menunggu kelahiranmu sayang” ucapnya lembut lalu mencium pipi baby el.

“Dad mau liat Dad” pinta Ajidan agar Oscar sedikit menunduk agar ia bisa melihat adiknya.

“Lucu sekali, pipi nya gemes haha” Ajidan menciumi pipi baby el, pipi nya terasa sangat lembut jadi Ajidan tidak rela untuk tidak menciumnya.

“Hallo Adek, ini Abang” sambung nya memperkenalkan dirinya pada baby el yang sedang tertidur.

“Abang seneng gak?”

“Seneng banget Dad” Ajidan tersenyum senang, rasanya anak itu ingin terus tersenyum sambil memperhatikan baby el.