Balapan


Setelah menyelesaikan drama pagi yang lumayan lama, akhirnya mereka tiba ke intinya. Iya, buat balapan.

“Sayang aku ke depan duluan ya.” Narel hanya mengangguk, pemuda manis itu sedang sibuk menghabiskan es krim nya.

“Jadi balapan kak?” Tanya Aji.

“Jadi lah, lo harus liat ya Ji.”

Akim yang sedang minum langsung bergabung. “Balapan ape? lo mau balapan sama Kahes?”

“Iya, gue yakin gue bakal menang sih.” Ucap Narel percaya diri.

“Lo balapan pake apa Na? lo kesini aja bawa mobil.”

Mendengar ucapan Akim. Narel dan Aji saling bertatapan lalu tertawa, orang yang sedang di tertawakan hanya diam dan menatap mereka bingung.

“Gue sama Kahes balapan skuter Kim, makanya kita balapan di halaman. Udah lah gue keluar dulu ya.”

Narel pergi menyusul Kahes dan meninggalkan Aji yang masih menertawakan Akim.

Sesampainya di halaman, ia melihat Kahes yang sudah duduk di atas motor nya. Penampilan ketika Kahes balapan, melihat itu Narel menghela nafas panjang.

Berbeda dengan dirinya yang masih memakai piyama, rambut yang di ikat ke atas oleh Kahes, naik skuter.

“Kok ahes pake motor?”

Mendengar itu Kahes langsung membuka helm nya, melihat Narel lalu turun dan mengangkat tubuh Narel untuk duduk di atas motor nya.

Narel mengalungkan kedua tangannya di leher Kahes, sedangkan Kahes memegang pinggang Narel agar tidak jatuh.

“Jadi yang kamu maksud itu balap skuter? hm, pantes aja kamu minta nya pagi.”

Mendengar itu Narel mengangguk antusias, ia memeluk leher Kahes.

“Kan aku udah pamer di private akun aku, KAMU GAK LIAT YA?”

Selamat untuk Kahes

“Emang kamu ada upload sesuatu disana?” Tanya Kahes dengan suara pelan.

“IYA! ih, tuh kan kamu mah gak liat, tau ah mau balapan sama Aji aja.” Pemuda manis itu berniat turun namun Kahes menahan nya.

“Maaf sayang, maaf. Dari kemarin aku belum buka twitter loh, kan yang biasa buka twitter aku itu kamu.”

“Ih! tapi kan, kamu mah!” Narel memukul mukul pundak Kahes, alih alih kesakitan Kahes malah tertawa.

“Iya iya sayang, ayo balapan. Bentar ya aku pinjem skuter Aji dulu, kamu tunggu disini.” Ucap Kahes sambil mencium pipi gembul Narel sebelum masuk ke dalam.

“NANTI KAMU HARUS BELI!” Teriak Narel. Kahes hanya mengacungkan jempolnya.


Kahes dan Narel sekarang sudah siap di garis start, anak-anak Rexda juga ikut nonton balap gak jelas paketu sama pacarnya itu.

“SIAP? MULAI.” Johan meniup peluit yang entah dapet darimana.

Kahes dan Narel saling berlomba lomba, namun tetap di pimpin Narel. Balapan itu cukup menghibur bagi mereka maupun yang menonton, bahkan sepasang kekasih itu saling menarik satu sama lain.

Sekitar 2 jam mereka bermain, balap dengan anak anak Rexda lainnya juga.

Sekarang mereka sedang ada di ruang tengah, masih dengan keadaan terengah engah dan masih tertawa. Selain main skuter mereka juga main permainan lain, kejar-kejaran, petak umpet, dan banyak lagi. Nostalgia masa kecil.

“Hahaha tadi seru banget, kapan kapan kita harus gini lagi ya.” Celetuk Luke yang di angguki mereka semua.

“Harus sih, kalian juga harus beli skuter. Masa gue sama Aji aja yang punya, kamu juga harus punya.” Paksa Narel sambil memukul paha kekasihnya itu.

“Iya sayang, ini udah pada pesen kok. Tinggal nunggu sampe aja.” Narel yang mendengar itu hanya tertawa girang.

Hari ini mereka menghabiskan waktu bersama, dari pagi hingga malam. Bahkan hampir semua yang ada kelas hari ini tipsen.