Belanja


“Sayang kamu udah siap?” tanya Oscar sedikit berteriak.

“Bentar lagi, tinggal pake pelembab bibir” sahut Hivi dari dalam kamar.

Sekarang kedua orang itu menggunakan kamar yang sama, mereka berdua tidur dikamar utama yaitu kamar Oscar. Dan kamar Hivi mereka akan gunakan untuk kamar anak mereka nanti.

Selesai bersiap Hivi pun turun ke bawah, menghampiri Oscar yang sedang menonton tv.

“Ayo pergi” ajak Hivi sembari menarik tangan Oscar agar pria itu berdiri.

Pria tampan itu mengangguk, ia mematikan tv terlebih dahulu lalu menatap Hivi. Oscar terkekeh lalu memeluk tubuh yang lebih kecil darinya, lalu ia menatap wajah menawan Hivi dan mengagumi wajah bak boneka itu.

“Cantik banget sih? mau ngegoda orang ya kamu?” goda Oscar.

“Iya, namanya Oscar Willonder. Kenal gak?”

“Hahaha lebih dari kenal sayang” jawabnya lalu mengecup bibir Hivi, merasakan lembutnya bibir itu.

“Udaah ayo” akhirnya Hivi melepaskan mereka dan menggenggam tangan Oscar, menarik pria itu untuk berjalan menuju bagasi.


Saat sudah sampai di supermarket, mereka membeli beberapa jenis daging untuk mereka gunakan nanti malem.

Selain itu mereka juga berniat untuk belanja beberapa camilan dan minuman untuk mengisi kulkas mereka.

“Mas, mau beli ini boleh gak?” tanya Hivi yang sedang memegangi coklat yang berukuran lumayan besar.

“Boleh sayang, kamu diem disini dulu ya? saya mau ambil beberapa susu buat kamu” Hivi hanya mengangguk sembari ia memilih beberapa snack.

Pria tampan itu berjalan mencari dimana rak susu ibu hamil, saat sudah menemukannya Oscar menghela napas lega.

Saat ia ingin mengambil susu itu, bertepatan dengan orang lain yang hendak mengambil susu itu juga.

Kedua orang itu bertatapan.

“Lo ngapain anjir?” tanya Oscar pada pria di depannya.

“Lah gua mau ambil susu ini, lo ngapain disini?” tanya pria itu balik.

“Ya belanja lah gan, ini aja gua lagi sama Hivi. Minggir dah gua mau ambil susunya, lagian lo ngapain mau ambil ini susu” gerutu Oscar seraya menyingkirkan tangan Morgan dan mengambil beberapa box susu ibu hamil rasa Vanila dan Coklat.

“Lo beli ini buat apa?”

“Buat Hivi, dia lagi hamil”

“ANJING YANG BENER?” Morgan kaget bukan main, bahkan pria itu sampai melongo tak percaya.

Oscar hanya membuang napas kasar melihat respon dari Morgan. “Beneran, udah lah gua duluan ya” pamit pria itu dan berjalan menjauhi Morgan yang masih terdiam diposisinya.

Oscar berjalan kembali mendekati Hivi. “Udah sayang?” tanyanya sembari memeluk pinggang Hivi posesif.

“Udah mas, tadi ambil susu apa?” tanya Hivi balik.

“Susu buat kamu, saya gatau kamu bakal suka yang mana jadi saya ambil masing-masing satu” Melihat itu Hivi melongo, di troli yang Oscar bawa memang banyak box susu ibu hamil dari brand yang berbeda-beda.

“Anjirr lah” batin Hivi.

Namun sedetik kemudian pemuda itu mengganti ekspresinya lalu menatap Oscar.

“Yaudah, ayo bayar. Gua udah capek banget pengen istirahat” keluh pemuda itu yang langsung diangguki oleh Oscar.