Bobo bareng


Satu jam berlalu. Keenan masuk ke dalam ruangannya ingin mengajak Abél sama Jie buat makan siang.

Saat memasuki kamar itu ia tersenyum hangat melihat Abél sama Jie saling memeluk satu sama lainnya.

Mereka berdua terlihat sangat nyenyak hingga membuat Keenan tidak tega membangunkannya. Ia berjalan ke sofa yang ada disana dan melepaskan jas serta dasinya ia taruh di atas sofa itu.

Setelah itu ia berjalan menghampiri Abél sama Jie yang sedang tertidur diatas kasurnya dan ikut berbaring di samping Jie.

“Kayanya nanti kalo kita udah nikah, aku akan lebih sering liat kamu sama Jie tidur bareng. bél aku pikir setelah aku menikah orang itu akan menggantikan posisi kamu, namun aku salah bél.” Keenan membelai pipi tembem Abél.

“Nyatanya kamu punya tempat tersendiri sampai tidak ada satu orangpun yang bisa menggantikan itu, tapi aku pastiin kalo kamu akan jadi duniaku dan mommy buat Jie.”

Keenan terkekeh saat tidur Abél sedikit terganggu karenanya. Keenan mencium pipi tembem Abél sama Jie setelahnya ia ikut tertidur dengan tangan yang memeluk pinggang Abél, dan Jie ditengah-tengah mereka.