Bosen
Oscar sedang berjalan menuruni tangga, namun matanya tertuju pada ruang tengah. Hanya ada suami kecil nya disana, sedang memakan kue yang tadi di bawa oleh Reno.
“Sayang, temen-temen kamu udah pulang?” Tanya nya, pertanyaan Oscar terdengar di telinga Hivi. “Iya, baru aja pulang. Tadi ada apa di atas?” Tanya nya balik sambil menatap suami nya.
Oscar tersenyum tipis lalu mengangkat tubuh Hivi untuk duduk di atas pangkuan nya. “Gak ada apa-apa kok, tadi kaya nya tikus deh” Mendengar ucapan Oscar, si manis tidak sepenuhnya percaya. Sebab tidak pernah ada tikus di rumah mereka, namun Hivi hanya mengangguk saja.
Perlahan ia mengalungkan lengan nya pada leher suami nya itu. “Mau cium boleh?” Tanya nya menatap Oscar.
“Boleh, sayang” Oscar dengan suka rela membiarkan Hivi memcium leher nya.
Hivi menciumi leher suami nya itu, namun perlahan-lahan ciuman itu menjadi gigitan kecil hingga menimbulkan beberapa kissmark disana. “Sshh kamu ngapain” Tanya nya sembari mengelus rambut punggung Hivi yang masih bermain di area leher nya.
Pemuda manis itu menjauhkah wajah nya lalu mendongak ke atas guna melihat wajah suami nya. “Kalo gua bikin kissmark disini marah gak?” Tanya nya sambil menunjuk dada Oscar.
“Engga” “Kalo disini?” Hivi menunjuk bahu Oscar. “Engga, sayang” “Okey, kalo disini marah gak?” Hivi mengelus paha dalam Oscar, sembari menatap Oscar dengan tatapan sayu nya.
“Daripada bikin kissmark, mending kamu kulum yang ini” Oscar menggerakan tangan Hivi untuk menyentuh penis nya.
“Saya rasa ini lebih enak, mau?”