Calon suami
.
Sekitar 20 menitan, akhirnya mereka sampe di salah satu restoran bintang 5 disana.
Mereka masuk ke dalam restoran itu lalu berjalan ke orang yang sedang berdiri disana.
“Atas nama siapa pak?” Tanya orang itu.
“Atas nama Yovenka Oliver.” Ucap papa.
“Baik pak, mari saya antarkan ke meja bapak.” Orang itu tersenyum ke arah mereka.
Restoran itu hanya digunakan oleh orang-orang kelas atas. Sebelum mereka makan disitu, diharuskan untuk booking meja terlebih dahulu, orang-orang nya juga tidak terlalu ramai.
Walaupun begitu harga per meja di restoran itu cukup mahal, makanya hanya digunakan oleh orang-orang kelas atas.
Orang itu mengantar mereka ke meja mereka, disana sudah ada tiga orang sedang duduk dengan tenang.
“Silahkan pak.” Ucap orang itu sebelum meninggal Melody dengan keluarganya.
Mereka duduk di kursi yang tersedia disana.
“Maaf ya udah bikin kalian nunggu lama.” Ucap papa.
“Ah gapapa, kami juga baru aja sampe kok.” Ucap teman papa.
Orang tua nya sedang sibuk ngobrol dengan teman papa nya, sedangkan Melody hanya melihat-lihat sekitar tanpa memperdulikan siapa yang sedang ngobrol sama orang tuanya.
“Ekhem jadi langsung ke intinya aja ya, enaknya kapan nih buat pernikahan anak kita.” Ucap Jeffry selalu daddy galaksi.
Orang yang mau dijodohin sama Melody itu Galaksi. Sejak tadi Galaksi terus memperhatikan Melody yang sedang fokus dengan sekitarnya, bahkan ia tidak sadar kalo Galaksi sejak tadi memperhatikannya.
Mendengar ucapan Jeffry. Melody langsung melihat ke arah Jeffry lalu memperhatikan satu persatu orang yang ada disana.
Setelah memperhatikan kedua orang tua Galaksi, matanya beralih menatap Galaksi yang sedang menatapnya juga.
Mata Melody melotot melihat siapa yang sedang ia lihat, melihat itu Galaksi hanya tersenyum tipis.
“What?! sejak kapan Galaksi ada disini anjir, apa jangan-jangan gue mau dijodohin sama Galaksi lagi.” Gumamnya dalam hati.
Melody langsung melihat ke sembarang arah, pura-pura tidak melihat Galaksi.
“Lebih cepat lebih baik Yov, Minggu depan aja mereka nikah.” Ucap Tara selaku Mommy Galaksi.
“APA? jangan buru-buru dong.” Melody tidak terima, ini terlalu buru-buru
“Tenang dulu sayang, keputusan ini sudah bulat, kalian bakal nikah Minggu depan.” Ucap papi sambil mengelus tangan anaknya.
“Tapi kan pi.”
“Udah udah kamu nurut aja, menurut Gala gimana?” Tanya Papi Ke Galaksi yang sejak tadi hanya diam.
“Menurut aku itu lebih bagus, lagi pula lebih cepat lebih baik kan, iya kan Ody?” Tanya Galaksi dengan kekehan.
Melody hanya menatap tidak suka ke arah Galaksi.
“Yaudah berarti Minggu depan kalian nikah, semuanya biar kami yang urus.” Ucap Jeffry.