Gak ngaku
Selesai meeting. Axell dan Luke masuk ke ruangan Axell.
Luke sedari tadi terheran-heran kenapa Axell tiba-tiba kaya gini, biasanya Axell selalu datar apalagi kalo meeting.
Tiba-tiba saja Axell senyum, gimana Luke gak heran coba. “Xell lo baik-baik aja kan?”
“Iya, emangnya saya kenapa?” Pertanyaan Axell membuat Luke menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Lo dari tadi senyum-senyum kenapa? tumben banget.”
“Perasaan kamu doang.”
Luke memicingkan matanya, tidak percaya sama jawaban Axell.
“Yang bener xell, lo jangan bikin gue penasaran bisa gak sih.”
“Bener Luke, perasaan kamu doang.”
“Halah anying, udah lah gue mau makan.”
“Yaudah sana.”