Malam

.

Setelah acara pernikahan mereka selesai. Galaksi dan Melody pulang ke rumah mereka.

Rumah yang di beli Galaksi dari seminggu yang lalu, semua barang-barang mereka juga udah di pindahin kesitu semua.

Galaksi mandi terlebih dahulu, sekarang ia sedang berbaring di atas kasur sambil memainkan handphone nya.

Sedangkan Melody sedang mandi.

Beberapa menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Galaksi lebih ke arah pintu kamar mandi, ia melihat Melody sudah memakai baju oversize dengan celana pendek

Baju nya sedikit kebesaran, sehingga membuat celana yang di kenakan Melody hanya terlihat sedikit karena tertutup oleh baju yang dikenakannya.

Melody berjalan ke arah kasur, merebahkan dirinya di samping Galaksi.

Matanya menatap lurus ke langit-langit kamar. Galaksi yang melihat itu langsung menaruh handphone nya di atas nakas lalu mendekat ke Melody.

“Ini mau diem-diem an doang?” Tanya Galaksi.

Melody mendecak lalu ia bangun, ia duduk sambil menyenderkan punggungnya di headboard.

“Gue masih gak percaya kalo gue nikah sama lo, orang yang sering berantem sama gue.”

Bukanya menjawab. Galaksi malah memeluk pinggang Melody, membenamkan mukanya disana.

Melody langsung mendorong kepala Galaksi yang sedang memeluknya.

“Apaan sih anjing, sana-sana ngapain lo meluk gue.”

Galaksi tidak memperdulikan Melody, ia semakin mengeratkan pelukannya. Melody hanya menghela nafas, ia membiarkan Galaksi memeluk dirinya.

“El, i miss you so bad.” Ucap Galaksi sambil mendongak kan kepalanya buat menatap Melody.

“E-el? darimana lo tau panggilan itu?”

Galaksi bangun dari tidurnya, ia duduk di samping Melody.

“Kenapa emangnya?” Alih-alih menjawab pertanyaan Melody. Galaksi malah bertanya balik.

“Itu panggilan dari temen gue waktu kecil, cuma dia yang boleh manggil gue el, jangan pernah manggil gue dengan sebutan itu lagi.”

Setelah mengatakan itu Melody turun dari kasur hendak keluar kamar.

“El lupa ya sama aku?”

Pertanyaan itu membuat Melody berhenti berjalan.

“Gue bilang jangan manggil gue dengan sebutan itu!” Bentak Melody tanpa membalikan badannya menghadap Galaksi.

“El beneran udah lupain Ala ya? padahal dulu kita udah janji gak boleh lupain satu sama lain.”

“Ala?”

“Iya Ala, panggilan yang dibuat sama El dulu.”

Melody membalikkan badannya, menatap ke arah Galaksi yang sedang menatapnya juga.

“Kamu Ala? gak bohong kan?”

“Buat apa aku bohongin kamu?”

Mendengar itu Melody langsung menghampiri Galaksi, ia langsung memeluk lelaki tampan yang sekarang menjadi suami nya itu.

“Kamu kenapa lama banget sih di canada nya? waktu itu kamu janji cuma sebentar doang, terus juga kenapa kamu gak bilang kalo kamu itu Ala dari awal kita ketemu? kenapa ka.” Ucap Melody dengan suara bergetar.

Galaksi dan Melody emang udah kenal dari kecil, sama kaya apa yang di bilang Galaksi.

Dulu waktu mereka masih kecil, mereka sering main bareng. Galaksi kecil selalu manggil Melody dengan semua El, karena menurutnya itu lucu.

Sedangkan Melody memanggil Galaksi dengan sebutan Ala, ka Ala.

Waktu itu Galaksi kecil pamit buat pindah ke Canada, karena perkejaan daddy nya, mau gak mau ia juga harus ikut pindah.

“El nanti aku kesini lagi ya, nanti kalo udah besal aku mau nikah sama kamu.”

“Otey ka Ala, kamu pelgi nya jangan lama-lama ya nanti aku kesepian.”

“Gak lama kok, janji ya kamu gak bakal lupain aku.”

Ala meminta El buat menautkan jari kelingking mereka. Pinky promise.

“Janji, ka Ala juga nda boleh lupain aku ya, aku tunggu ka Ala disini ya.”

El menautkan jari kelingkingnya.

“Dadahh El.”

“Dadahh kakaa.”

Galaksi memeluk tubuh yang lebih kecil dari nya itu, ia mengelus punggung Melody pelan.

“Aku emang sengaja gak bilang kamu, aku mau kamu tau dengan sendirinya tapi kamu malah gak nyadar-nyadar jadi yauda aku ajak aja kamu pacaran, malah di tolak.”

“Kamu sekalinya di tolak langsung di nikahin ya.” Ucap Melody sambil membenamkan mukanya di cengkuk leher Galaksi.

“Kalo gak di nikahin sampe lulus kuliah juga kamu gak bakal mau akur sama aku.”

Melihat Galaksi tertawa Melody langsung menepuk dada Galaksi pelan.

“Kamu gak bakal ninggalin aku lagi kan?” Tanya Melody dengan suara pelan.

“Enggak sayang, aku disini sama kamu.”

“Awas aja ya kalo kamu ninggalin aku.” Ucap Melody dengan muka marah nya.

Bukanya takut Galaksi malah gemes sama istri cantik nya ini. Ia langsung mencium dan menggigit pelan pipi gembul Melody.

“Iya sayang iyaa, udah ya sekarang tidur ini udah malem.”

“Hu'um”

Sekitar 10 menitan Melody sudah tertidur di pelukan Galaksi, sedangkan Galaksi masih sibuk memperhatikan wajah cantik milik istrinya itu.

“Cantik, selalu cantik.”

Setelah mengatakan itu Galaksi ikut terlelap.

Galaksi kecil sekarang sudah menepati janjinya, untuk menikahi Melody Oliver.