Mimpi

.

Setelah membalas pesan dari kekasihnya itu. Kahes langsung bergegas menuju ke apartemen Narel.

Sesampainya disana. Kahes langsung masuk ke dalam apartemen Narel dan berjalan ke arah kamar, ia membuka pintu itu melihat Narel masih rebahan di atas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar.

Kahes mengetuk pintu itu agar Narel menyadari kehadirannya.

“Sayang” Kahes berjalan menghampiri Narel, waktu Kahes mau meluk Narel. Narel malah mundur.

“Aku tanya, cewek yang tadi itu siapa.” Bentak Narel dengan wajah sebalnya.

Kahes dengan cepat membawa Narel ke dalam dekapannya. “Aku gak tau sayang, kan itu cuma mimpi.” Kahes mengelus punggung Narel dengan sayang.

“Tetep aja! gimana kalo kamu beneran selingkuhin aku? beneran ngewe sama tuh cewek.”

“Astaga sayang, aku gak bakal kaya gitu, yakali aku selingkuhin kamu.

Kahes menghela nafas. “Kamu abis nonton apa emangnya?” Biasanya Narel emang suka gitu, kalo nonton bisa sampe kebawa mimpi.

“Aku lupa judulnya, tapi disitu cowoknya selingkuh terus mereka malah cipokan di depan si cewek.” Jelas Narel sambil memainkan tangannya di dada Kahes.

“Lain kali kamu jangan nonton film kaya gitu lagi lah, gak aman filmnya.”

“Tapi seru! nanti kita nonton bareng ya.” Ajak Narel dengan mata yang berbinar-binar.

“Gak, mending kamu nonton kartun aja, sampe besok juga bakal aku temenin.” Tolak Kahes sambil menciumi pipi gembil Narel.

Narel memutar bola mata malas “Terus tadi waktu aku tidur kamu ngapain?”

Sebelum menjawab pertanyaan Narel. Kahes lebih dulu merebahkan dirinya di kasur, dengan Narel yang ada di dekapan nya.

“Sayang tadi kan sebelum kamu tidur siang aku udah bilang mau bantuin daddy beresin gudang, gak mungkin juga aku selingkuh dari kamu.”

“Nanti kalo beneran gimana?”

“Kalo aku beneran selingkuh, kamu boleh mukulin aku, sampe kamu puas juga gapapa.”

Narel memukul dada bidang Kahes. “Awas aja ya kamu kalo selingkuh.” Ucap Narel sambil mempoutkan bibirnya.

Cup

Cup

Kahes mengecup bibir ranum milik kekasihnya itu, entah kenapa sekarang Narel sangat menggemaskan dimata Kahes.

Narel menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kahes, tangan Kahes mengelus pinggang ramping Narel sambil menciumi surai halus Narel.

“Udah ya? sekarang kamu bobo lagi, aku temenin kamu bobo.” Ucap Kahes dengan lembut, setelahnya ia bersenandung kecil. Tangannya ia gunakan untuk menepuk-nepuk pantat Narel pelan.

Sekitar 5 menitan. Narel kembali tertidur, melihat itu Kahes tersenyum melihat Narel, bahkan waktu tidurpun Narel tetap kelihatan menggemaskan.

Melihat Narel yang sudah pulas. Kahes pun ikut tertidur.