Prolog


“Saya tidak yakin Saga mau menerima perjodohan ini.” Ucap lelaki paruh baya itu.

“Tidak salahnya jika kita mencoba Jo.” Jeffry mencoba untuk meyakinkan Johan.

“Ya mungkin kamu benar, bagaimana dengan kamu xell?” Tanya Johan pada Axell yang sedari tadi hanya diam mendengarkan dua orang tua itu berbicara.

Axell menghela nafas. “Axell setuju, lagipula tidak ada salahnya nikah sama yang lebih muda.”

Johan menganggukan kepalanya.

“Tapi gimana cara kamu buat deketin Saga?”

Ketiganya terdiam sebentar.

“Saya tau caranya.”

“Gimana caranya?”

“Kamu hanya perlu menyamar jadi anak SMA, Saga udah kelas 12 kan? ini juga udah masuk semester dua jadi penyamaran kamu gak terlalu lama.”

Mendengar saran dari Jeffry. Johan dan Axell hanya mengangguk.

“Tapi dad, apa itu akan berhasil?”

“Pasti, kamu cukup deketin dia kalo udah kelulusan tinggal kamu ajak nikah.”

Johan memutar bola matanya males mendengar saran dari Jeffry.