Pulang dan lego


Saat ini jam sudah menunjukan pukul 13:21, Oscar baru selesai meeting dan kembali keruangannya.

“Udah jam segini ya? mending gua pulang, takut telat jemput Aji nya” lelaki itu segera membereskan mejanya dan bersiap-siap untuk pulang.

Pas sekali saat sampai di sekolah Ajidan anak-anak baru keluar dari gerbang. Oscar keluar dari mobilnya dan memperhatikan anak-anak sekolah dasar itu berlarian keluar gerbang, ada juga yang berjalan santai.

Sekitar 5 menit Oscar menunggu, ia tidak melihat Ajidan keluar dari gerbang jadi ia memutuskan untuk masuk kedalam sekolah itu.

“Permisi bu, Ajidan udah pulang belum ya?”

“Semua anak-anak udah dibubarin pak, kalau boleh tau bapak ini siapa nya Ajidan ya?”

“Saya Daddy nya Ajidan” jawab Oscar dengan senyuman di wajah tampannya.

“Ohh Daddy nya, coba bapak cek di kelas 6 pak. Ruangannya di sebelah sana, siapa tau Ajidan nya masih di dalam kelas” ujar guru itu pada Oscar.

“Oh iya? yaudah, makasih ya bu” ucapnya lalu melenggang pergi dari sana.

Dan benar, ia menemukan Ajidan sedang mewarnain gambarnya disana.

“Ajidan” panggil Oscar.

“Loh, om udah jemput Aji? ayo om kita pulang” ajak Ajidan yang sudah membereskan perlengkapan mewarnai nya.

Saat di dalam mobil Ajidan hanya terdiam memperhatikan ke arah luar.

“Aji”

“Iya om, kenapa?”

“Om minta maaf ya kemarin telat banget jemput Aji nya” ujar Oscar, lelaki tampan itu benar-benar merasa bersalah.

“Iya om gapapa kok, Aji juga udah maafin om hehe”

“Makasih ya jagoan”

Ajidan mengangguk sambil tersenyum, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

Sesampainya di rumah, mereka langsung di sambut oleh Hivi yang sudah menyiapkan minumam dan makanan ringan untuk mereka.

“Kami pulang” ucap Oscar dan Ajidan bersamaan.

“Hallo tampan, Aji gimana sekolahnya hari ini?” tanya lelaki manis itu pada Ajidan.

“Seruu kak, tadi Aji ada pelajaran menggambar Aji dapet nilai 100!” beritahu anak itu dengan semangat.

“Wahh kereen, pasti gambar Aji bagus banget ya. Om boleh liat gak gambarnya Aji?”

“Boleh kok, ini gambarnya”

Oscar dan Hivi memperhatikan gambar itu lalu keduanya terdiam sambil menatap satu sama lain, gambar itu adalah gambar sebuah keluarga yang sedang piknik di taman.

Masing-masing orang yang ada di gambar itu terdapat nama di sebelahnya. Ada Daddy, Papi, Ajidan, dan yang terlahir, baby el.

“Aji..” panggil Hivi dengan suara pelan.

“Daddy, Papi terimakasih ya udah mau ngerawat Aji. Walaupun Aji bukan anak kandung kalian, Aji bisa ngerasain kasih sayang kalian ke Aji itu tulus banget. Aji juga sayang kalian, Daddy, Papi, juga baby el” tutur anak kecil itu sambil menunjukan senyumam manisnya.

“Aku tau kok kalian pasti pengen kan di panggil itu sama Aji? sekarang Aji wujudin keinginan kalian” sambung Ajidan.

Saat itu juga Oscar langsung membawa Ajidan kedalam pelukannya, pengelus surai halus Ajidan.

“Aji, terimakasih juga ya nak”

“Oiya, Aji tau gak? tadi Daddy beli lego loh” beritahu Hivi pada Ajidan.

“Lego? lego apa?” tanya anak itu heran. Lalu Oscar berjalan ke atas untuk mengambil box yang isinya lego milik Ajidan dan ada 1 yang kecil punya Hivi.

“Avanger tower!” seru anak itu saat melihat isi dari box tersebut.

“Daddy makasih yaa” Ajidan langsung melompat ke tubuh Oscar dan memeluknya.

“Sama-sama jagoan, nanti kita susun bareng-bareng ya?”

“Okeeyy”