Rujak


“Enak gak Pi sambel bikinan gua?” tanya Katharine sembari menyalakan tv.

“Enaakk, rasanya sama kaya sambel bikinan ibu kantin sekolah sebelah haha” balas Hivi.

Neona yang sedang memotong apel pun tertawa, sudah lama mereka tidak mampir ke kantin sekolah sebelah. Biasanya kalo jamkos mereka bolosnya kesitu, sekarang saat sudah lulus semuanya tinggal kenangan.

“Iya lah, orang itu Arin minta diajarin sama ibu kantin Pi” celetuk Kalle yang di angguki oleh Reno.

Mereka berlima bersantai di ruang tengah, dengan rujak yang ada di hadapan mereka, serta beberapa jajanan lain.

Mereka juga sedang nonton Home Alone, itu salah satu film favorit mereka sejak dulu.

“Kalo lagi kaya gini tuh rasanya kaya balik lagi ke zaman dulu haha” Zaman dulu yang di maksud Kalle itu waktu mereka masih sd, mereka berlima temenan sejak sd.

Tadinya hanya Hivi, Neona dan Kalle. Lalu keluarga Katharine pindah ke komplek itu, dan beberapa minggu kemudian Keluarga Reno juga pindah kesitu.

“Bener banget, waktu itu kita nonton di kamar bonyok nya elu kan Pi. Sekasur berlima sambil selimutan, di tambah minum coklat panas bikinan Bunda haha seru banget masa kecil kita” sambung Neona disertai dengan tawa.

“Sampe sekarang masih ada tau foto-fotonya” ujar Hivi.

Mendengar itu membuat mereka berempat langsung menoleh pada Hivi.

“DIMANA?” seru mereka bersamaan.

“Di simpen sama Bunda, foto-fotonya di simpen di album yang dulu kita hias” sambung Hivi sembari memakan rujak.

“Coretan bocah sd haha, ntar ke rumah Bunda yuk? liat-liat fotonya” ajak Reno pada yang lain.

“Haruss dong!”