Yola
Sesampainya disana, Oscar langsung memarkirkan mobil nya dan berjalan menuju ruangan dimana Yola dan teman-temannya berada.
Baru juga sampai di depan pintu, pria itu sudah mendengar suara jeritan Yola dari dalam.
Saat pintu itu dibuka, Oscar mengeryit heran melihat keadaan di dalam ruangan itu.
Yola yang sedang berteriak dan Laskar yang sedang memegangi bunglon, pemuda itu sedang menakut-nakuti Yola dengan bunglon ditangannya.
Sedangkan yang lain malah menertawaan mereka, bahkan Owen sampai membawa beberapa kandang bunglon dan iguana.
“MENJAUH DARI SAYA DASAR ANAK NAKAL!!” bentak Yola.
“Gamau wle, kayanya ini bunglon suka deh sama lo tan” goda Laskar yang semakin mendekatkan bunglon tadi pada Yola.
“AAAA JAUHIN” teriak Yola sembari mencoba membuka ikatan di tangan dan kakinya.
Oscar hanya tertawa melihat apa yang dilakukan Laskar pada Yola, lalu menatap dua orang yang sama terikatnya seperti Yola.
Kedua orang itu masih memakai topeng, saat Oscar ingin membuka topeng Laskar langsung menyeletuk.
“Bang, itu yang pake jaket bintang musuh gua sama Hivi, jangan di apa-apain ya? itu urusan kita”
Oscar hanya mengangguk dan membuka topeng mereka. “Bima? ini Bima yang waktu itu mau berantem sama Hivi kan cil?” Tanya Oscar pada Laskar.
“Hooh bang”
Kedua orang itu masih dalam keadaan pingsan, jadi Oscar kembali menatap Yola. “El, kita ya?” mendengar permintaan Biru, Oscar mengangguk, ia membiarkan teman-temannya bermain dengan Yola.
Biru tersenyum menyeringai, ia meremas rambut Yola lalu menampar kedua pipi Yola dengan kencang hingga memimbulkan bekas merah.
Pukulan demi pukulan Yola dapatkan dari teman-teman Oscar, dendam mereka langsung dibalaskan pada Yola lewat pukulan dan tamparan mereka.
Dirasa sudah puas, Oscar meminta Ewlan untuk melepaskan ikatan Yola.
Perempuan itu terduduk lemas, merasakan badannya yang terasa sangat sakit, lalu ia menatap Oscar.
Pria itu tersenyum tipis dan memegang sebuah belati di tangan nya, Oscar berjalan mendekati Yola. Ia menyandarkam Yola pada dinding.
“Udah siap ngerasain apa yang Arthur rasain Yol?” mendengar itu Yola menggeleng ribut.
Namun Oscar tidak mempedulikan respon dari Yola, pria itu tetap melakukan apa yang mau ia lakukan.
Pria itu langsung menusukkan belatikan pada tubuh Yola, dari leher, dada, tangan, dan perut. Jerit kesakitan dari Yola memenuhi ruangan itu.
Oscar tersenyum puas, ia benar-benar menusuk bagian-bagian yang Yola tusukan pada Arthur, dan yang terakhir.
DOR!
Pria itu menembak kepala Yola, membuat tubuh perempuan langsung tergeletak di bawah.
Semua yang Oscar lakukan pada Yola itu sama persis seperti apa yang Yola lakukan pada Arthur.
Mereka hanya menatap datar Yola dan Oscar menyuruh Lingga dan Owen untuk mengurus jasad Yola dan yang lainnya membersihkan ruangan itu.
“Cil lo mau dua orang ini diapain?” tanya Biru pada Laskar.
“Bebasin aja kak, lagian mereka udah dapet hukumannya kan. Paling ntar si Bima gua bawa ke tongkrongan, kali aja si Hipi mau marahin tuh anak” balas Laskar yang diangguki oleh Biru.
Setelahnya mereka masuk ke dalam dan membersihkan diri, terlebih lagi Oscar. Pria itu ada meeting satu jam lagi, jadi ia harus cepat-cepat pergi ke kantor.
Oscar membiarkan anggotanya untuk membereskan semuanya.